-->

Abaikan Sinyal Resesi... Bursa AS Dibuka Berayun ke Zona Hijau

Bursa saham Amerika Serikat. (int/vibiznews)

JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak variatif pada pembukaan perdagangan Jumat (01/04/2022), ditengah masih munculnya indikator resesi berdasarkan kurva imbal hasil obligasi pemerintah.


Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 46 poin (-0,1%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit berbalik menguat 6,57 poin (+0,02%) ke 34.684,92. S&P 500 naik 5,43 poin (+0,12%) ke 4.535,84 dan Nasdaq tumbuh 64,34 poin (+0,45%) ke 14.284,86. Per Maret 2021, ketiga indeks tersebut mengalami performa kuartalan terburuk sejak Maret 2020.


Indeks Dow Jones dan S&P 500 merosot tajam yang masing-masing sebanyak 4,6% dan 4,9%. Sementara itu, Nasdaq terkoreksi lebih dari 9%. Data tenaga kerja menunjukkan pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 431.000, atau di bawah ekspektasi analis yang semula memprediksikan angka 490.000 di bulan Maret.


"Dengan beberapa indikator sentimen di AS menunjukkan arah yang salah, data lapangan kerja juga ternyata lebih lemah dari ekspektasi tetapi tak seburuk yang dikhawatirkan  banyak orang," kata Neil Birrell, Kepala Investasi Premier Miton Investors seperti dikutip CNBC International.


Saham Freeport-McMoRan melesat lebih dari 3% sementara saham perbankan dalam tekanan seperti Citigroup yang anjlok 2,2%. Saham GameStop melompat lebih dari 9% setelah mengumumkan rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split). Pelaku pasar sejauh ini menepis adanya sinyal resesi dari pasar obligasi. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun dan 10 tahun terbalik untuk pertama kalinya sejak 2019.


Untuk sebagian investor, hal tersebut menunjukkan sinyal bahwa ekonomi berpotensi resesi. Namun, kurva yield yang terbalik tidak memprediksi secara tepat kapan resesi akan terjadi. Secara historis, resesi dapat terjadi satu tahun lagi atau mungkin lebih.


Kemarin, harga minyak mentah dunia turun setelah Gedung Putih mengatakan akan melepaskan cadangan minyak strategis sebesar 1 juta barel per hari selama 6 bulan ke depan. Hari ini kontrak harga minyak acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) turun ke bawah US$ 100/barel.


Pasar memantau indikator ekonomi lainnya seperti Indeks Manajer Pembelian (Purchasing managers' Index/PMI) Manufaktur AS versi ISM dan laporan pengeluaran konstruksi. Keduanya dijadwalkan akan dirilis hari ini pada pukul 10 pagi waktu setempat. (int/cnbc)


Editor : Redaksi.

Komentar

BERITA TERKINI