-->

Mimpi Erick Pensiun Menteri : Jangan Terjebak Pikiran Politik

Menteri BUMN, Erick Thohir. (int/ist/industry.co.id)

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, curhat harapannya jika sudah tak lagi menjabat nanti. Menurutnya, sejak awal ia ingin memiliki BUMN yang mendunia. Sehingga, BUMN bisa menjaga keseimbangan pasar selain dari mengandalkan perusahaan besar dari perusahaan asing.


"Kalau kita diam saja peran BUMN akan tergerogoti. Tujuan BUMN adalah menyeimbangkan penetrasi mereka dan secara bersamaan melayani publik. Saya tidak muluk, tapi bagaimana tadi kontribusi BUMN besar terhadap negara," kata Erick Thohir, dalam wawancara ekslusif bersama CNBC Indonesia.


Tentu, Erick telah menyiapkan cetak biru atau blue print transformasi BUMN untuk jangka panjang. Jadi ketika ada menteri baru atau direksi baru kita tidak terjebak dengan ritme menteri sebelumnya.


"Kebijakan pemimpin sebelum kita itu ada yang bagus, ada juga yang harus diperbaiki. Sama seperti saya ke depan tapi yang penting itu berlanjut. Tapi kita terjebak dalam pola pikir politik sehingga menjelekan nama sebelumnya, itu kita tidak boleh terjebak itu. Sekarang, eranya kolaborasi. Oleh karen itu, kita dorong ekosistem. Bukan bukan ekosistem China-Amerika, tapi ekosistem Indonesia. Saya ingin mendorong Indonesia makmur dan mendunia." tutur Erick.


Menteri BUMN, Erick Thohir masih memiliki sejumlah rencana untuk mendirikan holding sesuai klaster BUMN. Salah satu yang menjadi bidikan adalah, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Emiten saham pelat merah ini memiliki sejumlah usaha kecil yang tidak memiliki kaitan dengan bisnis inti perusahaan.


"Telkom itu ada beberapa usaha kecil kita konsolidasikan bukan usaha Telkom sebagian mau kita dorong dari 12 jadi 4. Menteri ke depan bisa mengejar konsolidasi holding operasional dengan kesamaan," terang Erick Thohir, dalam wawancara ekslusif bersama CNBC Indonesia.


Erick Thohir juga akan menyulap Danareksa menjadi holding investasi bersama Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Kebetulan, PPA dan Danareksa sudah memiliki saham minoritas di Indosat dan sejumlah perusahaan lain. (int/cnbcindonesia)


Editor : Redaksi.

Komentar

BERITA TERKINI